Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 07 September 2012

Macam-macam Sediaan Obat



A.                PENGERTIAN OBAT
1.      Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993Obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhiatau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
2.      Menurut Ansel (1985)Obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobatiatau mencegah penyakit pada manusia atau hewan
3.      Departement Kesehatanmerupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dankontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
4.      Menurut Farmakologi Fakultas Kedokteran UIobat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, makafarmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter,ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan,diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa penggunaan obat dapatmengakibatkan berbagai gejala penyakit. (Bagian Farmakologi,Fakultas Kedokteran,Universitas Indonesia).

B.                 SEDIAAN OBAT
Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan,mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam ataupunobat luar.Ada 5 macam bentuk sediaan obat, diantaranya:
1.      Sediaan cair per-oral.
2.      Sediaan padat per-oral
3.      Sediaan topical
4.      Sediaan obat injeksi.
5.      Sediaan obat untuk mukosa tubuh.Manfaatnya sediaan obat:
a.       Menjaga stabilitas bahan berkhasiat yang dikandungnya
b.      Takaran atau dosis pemakaian obat menjadi lebih tepat untuk setiapkali pemberian
c.       Praktis, aman dan menyenangkan dalam pemakaian,karena bentuk sediaan obat disesuaikandengan cara pemberiannya
d.      Menentukan angka bioavailabilitas obat.
e.       Menentukan mula kerja obat dan lamanya kerja obat.
f.       Dokter lebih banyak pilihan untuk menentukan sediaan yang sesuai untuk keadaan pasien.
g.      Mutunya lebih mudah ditentukan

C.                 BENTUK OBAT
Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyaikarakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tabletsehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukandalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan.Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar etiket obat yanbgdibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (sepertiobat maag golongan antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan obat.Bentuk-bentuk obat serta tujuan penggunaannya antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk  pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.2.
2.      Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkusmenggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.3.
3.      Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipihatau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebihdengan atau tanpa bahan tambahan.
4.      Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan.
5.      Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubangcetakan.
6.      Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan.
7.      Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air.Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
8.      Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkantablet di bawah lidah.
9.      Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
10.  Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat ataukemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
11.  Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di ronggamulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
12.  Pilulae (PIL)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dandimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tabletdan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.13.
13.  Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapatlarut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu :- Menutupi bau dan rasa yang tidak enak - Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari- Lebih enak dipandang- Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antaralain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalamkapsul yang lebih besar.Mudah ditelan.
14.  Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat jugadikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnyaterdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit)
15.  Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fasecair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensitopikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
16.  Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairanyang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnyadistabilkan oleh zat pengemulsi.
17.  Galenik 
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhanyang disari.
18.  Extractum
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabatiatau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikiansehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
19.  Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air padasuhu 900 C selama 15 menit.
20.  Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewandengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikatkuman/virus/antigen.
21.  Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atauselaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dandigunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
22.  Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal,vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:- Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karenahemoroid.- Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah,chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
23.  Guttae (Obat Tetes)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yangmenghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkanFarmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam),Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung),Guttae Ophtalmicae (tetes mata).
24.  Injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harusdilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengancara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitukerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatanmelalui mulut.