Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 12 Oktober 2013

Story part III


Cinta Tanpa Jeda
Bagimu cinta tak bersyarat, membuat kita tak akan pernah hilang harapan
Kau bilang, kau jatuh cinta kepadaku, dan jika aku merasakan hal yang sama, itu sudah cukup bagimu
Namun
Bagiku, cinta penuh syarat : hal-hal yang mengikat Hatimu dan Hatiku
Aku terlalu banyak memiliki tanda tanya. Aku tahu.... Hanya saja, masa lalu terlalu kelam dan mebuatku kehilangan kepercayaan dan harapan pada cinta
Kukemasi rindu dan harap ini
Tak ada tempat untukku dalam kisahmu, aku hanyalah sebuah jeda dalam napasmu,
Sementara dia adalah udara yang kau hirup dalam setiap hela
Aku putuskan untuk berhenti berharap, dan aku tahu luka akan mendewasakanku.
Namun, kadang malam membuatku meragu dan kembali bertanya : benarkah dirimulah cinta yang selama ini ku cari sepanjang waktu ?
Atau.. Cukup kau jawab yang ini saja: apakah ada cinta tanpa jeda itu bila aku bersamamu ?
Kau, berilah aku isyarat. Satu kali lagi saja...

Sumber : Kata Hati




Kepingan Cinta Lalu
Cinta dan kehilangan, ia begitu dekat ternyata
Aku sudah menyangka, hanya saja mungkin tidak mempersiapkannya.....
Aku hanya mempersiapkan hati untuk jatuh cinta kepadamu
Tanpa mempersiapkannya untuk mengucap selamat tinggal
“Hidup harus terus berjalan”, bisik mu kala itu... Aku tahu,
Kau tiba–tiba berdiri di hadapanku, mebuatku seketika mengulang kembali sebuah kisah cinta dalam benakku
Cintaku telah ku titipkan pada masa lalu, tetapi aku masih menyimpan sehela harap masa depan bersamamu
Dan, hati ini membawaku kembali padamu
Tapi kau tak lagi berada di tempat kita dahulu, Apakah kau telah menemukan separuh hati yang lain..? Selain hatiku ?
Kau terdiam, apakah kau –pun mulai ragu dengan cinta, Cinta yang kau bawakan kemarin untukku
Inilah kisah tentang kehilangan, ketika kau dapati separuh hatimu kosong dan merapuh
Atas nama ketidakpercayaan, kita telah saling mengucapkan selamat tinggal
Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati
Begitu seharusnya, bukan...?

Sumber : Kata Hati



Senyum sederhana

Saat ku terbangun dari tidurku terbesit satu senyuman
Senyuman indah senyuman yang mebuatku nayamna berda di dekatmu
Senyuman indah itu sedrhana yang aku rasa
Terbanyang nyata dalam setiap desah napas ini
Terukir indah pada pahatan ingatanku tentangnya
Malam ini, sadarku memiliki rasa yang berbeda
Aku dengan harapanku padanya
Sedang dia entah harapnya pada siapa
Lewat pena ini aku ingin dia tahu puisi hatiku
Bait – bait kata inilah untaian kata jiwaku
Menyatu dalam setiap doa tentangnya
Tentang mimpi malamku yang indah
Karena senyum indah itu sederhana

Desember Berlalu
Malam ini aku mengenangmu, dalam memori ingatan sepekan lalu
Aku sadar hatiku mulai mengagumi, hatiku merindukanmu
Mungkin jariku tak mampu menyapamu karena rasa takutku
Mungkin saja tak terbalas
Yah.. aku mengagumimu dalam diam, seperti angin yang berhembus tanpa kata
Seperti hujan yang menjadikan indahnya pelangi
Satu hal yang aku rasa, mencintaimu dalam perasaan yang sederhana
Tanpa meminta balasan, hanya rasa perduli meski kau tak akan pernah tahu
Karena aku bertahan tersenyum untuk menjadi sahabatmu J


Di sini aku sendiri, jalani hari tanpa dirimu, tanpa semangat
Berpaling dari rasa sayang untuk mu, itu yang aku mau
Tapi tetap tak bisa, kalah otakku karena hatiku selalu memikirkanmu yang tak memikirkanku
Sedih memang, ketika apa yang tak diinginkan menghampiri
Rapuh rasa hati ini saat kenyataan pahit menyapa kalbu, mungkin logika – pun akan salah
Sebab memang tak ada yang mampu menyamakan rasa
Aku memang tak bisa membuat bibir manismu tertawa, Aku memang tak bisa mencipta tatap matamu bahagia
Tapi .....bukan seperti ini caramu menunjukan ketidakmauan itu
Kau yang semula mengetuk pintu hati ini, lantas apa salah jika aku membukanya?
Kau yang sejak awal memilih diri ini, apa salah jika aku – pun terpaut?
Saat ini berjuta–juta sesal luapan hatiku untukmu, untuk sikapmu, untuk semua yang ada padamu
Relung hati ini sudah tersayat, menyakitkan, mengecewakan. Sia–sia waktuku terbuang memaku karenamu
Terlalu bodoh selalu mengaharapmu yang bahkan menganggap aku tak ada, maaf –pun tak akan pernah cukup membuat hati ini percaya lagi
Lebih baik memang kau usaikan kisah ini, kisah yang nantinya akan menjadi bagian pahitnya kenanganku bersamamu L