A. ANEMIA
1. Definisi
Anemia merupakan suatu kondisi dimana sel darah merah
tidak mampu untuk menyediakan oksigen yang cukup untuk tubuh karena adanya
penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai
normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel
darah merah (hemoglobin/Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya biasa karena
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan
vitamin B 12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat
besi.
Anemia defisiensi besi adalah suatu pengurangan
butir-butir darah merah di dalam darah darah yang disebabkan oleh terlalu
sedikitnya zat besi. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama
anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan zat gizi lain. Oleh karena itu anemia
gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
2. Jenis-jenis
Anemia
a.
Anemia
defisiensi besi
Merupakan jenis anemia terbanyak, yang disebabkan karena
kekurangan zat besi dalam tubuh. Untuk menghasilkan sel-sel darah yang sehat,
tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah yang mencukupi. Wanita yang mengalami
haid banyak dan individu dengan gangguan pencernaan, misalnya tukak/ kanker
kolon beresiko mengalami anemia jenis ini.
b.
Anemia
aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat
mengancam jiwa. Disebabkan karena menurunnya kemampuan susmsum tulang untuk
memproduksi sel-sel darah (eritrosit,leukosit, dan trombosit). Anemia aplastik
dianggap sebgai penyakit autoimun. Faktor-faktor yang berperan terhadap
timbulnya anemia ini antara lain: kemoterapi, terapi radiasi, toksin yang
terdapt di lingkungan.
c.
Anemia
hemolitik
Pada anemia hemolitik, sel darah merah lebih cepat rusak
sebelum sum-sum tulang memproduksi sel-sel darah merah yang baru. Beberapa
faktor pemicu, seperti penyakit darah tertentu (menyebabkan peningkatan
destruksi sel darah merah), penyakit autoimun, atau obat-obatan.
d.
Anemia
sel sabit
Anemia ini disebabkan karena kelainan hemoglobin sehingga
mengakibatkan sel-sel darah merah berbentuk menyerupai bulan sabit. Sel-sel
sabit ini hancur lebih cepat sehingga mengakibatkan jumlah sel-sel darah mera
berkurang. Anemia ini merupakan kelainan yang bersifat herediter(keturunan).
3. Gejala
Umum Anemia
Berbagai macam gejala yang dapat ditimbulkan
akibat anemia antara lain:
a.
Lemah
b.
Letih/lelah
c.
Gangguan pencernaan
d.
Penurunan nafsu makan
e.
Palpitasi
f.
Dispnea/sulit bernafas
g.
Pusing/ kepala ringan
h.
Pembengkakan (perifer)
i.
Edema anasarka (akumulasi cairan umum di rongga
peritoneum dan thoraks)
j.
Gagal jantung kongestif (pada kasus-kasus
berat)
4. Obat-obat
Anemia
Adapun beberapa
obat anemia, diantaranya :
a. Tablet Besi (
Fe )
Zat besi merupakan mineral yang di
perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur
esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan
sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin
trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi
hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel
darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan
anemia hipokronik mikrositik.
Indikasi: Sediaan fe
hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi fe.
Efek samping : Efek samping yang paling sering timbul
berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah
fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul
dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (±
5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan
kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Dosis : Sediaan oral besi dalam bentuk fero
paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam
bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat.
Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal.
yang
perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
- Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
- Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan.
- Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
- Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang
b. Asam Folat
Asam folat (
asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam
paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir
setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau
yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
Indikasi : Penggunaan folat yang rasional
adalah pada pencegahan dan pengobatan defisiensi folat harus di ingat bahwa
penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia pernisiosa dapat merugikan pasien, sebab
folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki
kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup. Kebutuhan
asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan
asupan asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan
kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens
defek neural tube, seperti sapina bifida
dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil membutuhkan
sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari. Suplementasi asam folat dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
Dosis : Digunakan tergantung dari beratnya
anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila
keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau SK. Untuk tujuan
diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya menimbulkan
respons hematologik pada pasien defisiensi
folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru
memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih.
Contoh sediaan besi dan asam folat
a.
Ferro Folat tablet SS 200 mg+0,25 mg
b.
Tablet tambah darah, Tablet SS 200
mg+0,25 mg
c.
Ferrum Hausmann (Darya Varya) drop 50
mg/ml, sirup
d.
Iberet Folic (Abbot Indonesia) Tablet
SS
B.
VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital
amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat
dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
1. Vitamin A
Vitamin A yang juga
dikenal dengan nama retinol, merupakan
vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,
vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah
rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Defisiensi
vitamin A dihubungkan dengan kerusakan pada mata (xeroftalmia) dan kerentanan
infeksi. Wanita hamil dianjurkan untuk tidak menggunakan vitamin A karena ada
bukti bahwa vitamin A teratogenik.
Bentuk sediaan
:
·
Vit A tunggal :Vitamin A generik
(injeksi) 40.000 iu, 50.000 iu, 100.000 iu, dan 300.000 iu
·
Vit A dan D : Minyak Ikan, Levertran,
Scott Emulsion
·
Vit A, C dan D untuk anak : AD-Plex,
Adelysin
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B
berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan
energi saat
beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai
senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang
tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
Kelompok vitamin B terdiri dari:
1)
Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1, yang dikenal
juga dengan nama tiamin, merupakan
salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi
yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1
juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi
defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan
saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk
mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Perhatian : dapat terjadi syok anafilaktik
pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman bagi ibu menyusui.
Dosis :
·
Defisiensi
kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral,
·
Defisiensi
kronik berat: 200-300 mg per hari per oral,
·
Koma/delirium
akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30
menit.
Sediaan : tablet tiamin hidroklorida 50 mg
dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi intramuscular potensi tinggi
(Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg,
riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena potensi tinggi
(Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg,
pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).
2)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak
berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2
berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua
enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini
juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur,
dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan. Sinar dan
iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang
dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas,
sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai
food additive, E101.
Dosis :
·
Terapi
defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.
·
Pencegahan
defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari.
Sediaan : tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks
3)
Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin ini
berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak
terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5
berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem
saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
5)
Vitamin B6 (Piridoksin,
Piridoksal, Piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan
vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai
salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu,
vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin
yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan
vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot,
dan insomnia.
Indikasi : defisiensi
vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia
sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.
Dosis :
·
Defisiensi
vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari
·
Neuropati
akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi
·
Anemia
sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis
terbagi
·
Sindrom
premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan : piridoksin (generik) tablet 10 mg,
25 mg, 50 mg
Liconam (berlico) tablet 10 mg, 25 mg
Efek Samping : neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)
6)
Vitamin B8 (Biotin)
Biotin
ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Dibandingkan dengan berbagai
vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin
seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
7)
Vitamin B9 (Folasin, Asam
Folat, Asam Pteroilglutamat)
RDA untuk folat
adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan
konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel.
Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah,
tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak
biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak
mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain
itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan,
kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan
kebutuhan akan folat.
8)
Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya
khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman. Oleh karena
itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin
ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam
tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan
dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
Indikasi : anemia megaloblastik, pasca
pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Dosis :
·
Per oral: untuk
defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau
lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
·
Injeksi
intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis
rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan : tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg
Vitamin C (asam askorbat) banyak
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C
merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini
juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui
mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit.
Dosis : profilaktik
25-75 mg tiap hari, terapetik tidak kurang dari 250 mg tiap hari.
Sediaan :
·
Asam askorbat (generik) tablet 10 mg,
25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg, 500 mg.
·
Redoxon
·
Vicee
·
Vitacimin
4.
Vitamin D
Vitamin D juga merupakan
salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain
ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh
yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini
dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin,
biasanya dalam kekuatan dari 50 IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul,
tablet, dan cairan. Batas atas (UL) untuk
vitamin D telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per hari karena toksisitas
yang dapat terjadi ketika diambil dalam dosis yang lebih tinggi.
5.
Vitamin E
Vitamin
E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
6.
Vitamin K
Vitamin K banyak
berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi
vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh
dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Jenis obat
1.
Menadiol
Natrium Fosfat
Indikasi :
defisiensi Vit K
Peringatan :
defisiensi G6DP dan defisiensi Vitamin E (risiko hemolisis)
Kontraindikasi :
neonatus, bayi dan hamil TM III
Sediaan: Menadiol
Fosfat (Generik) tab 100 mg, cairan inj 1m mg/m
Kategori : X
2.
Fitomenadion
(Vitamin K1)
Sediaan : Phytomenadion
tab Sg 10 mg, 25 mg, untuk dikunyah atau dibiarkan larut dalam mulut, inj 10
mg/ml. ( kategori C)
C. MINERAL
Mineral
merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam
makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan,
air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan
25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Perilaku
mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan
mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan
bahwa antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks
yang tidak larut dengan besi dan seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium
dengan menimbulkan pengikisan pada protein pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang
diperlukan oleh tubuh, antara lain:
1.
Makromineral (Kalsium, Fosfor,
Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
2.
Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga
dan Florida).
3.
Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah
yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium,
Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mineral terdapat
dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang dapat bermuatan
positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik
yang berperan dalam metabolisme tubuh. Selain dari makanan alami, mineral juga
dapat diperoleh dalam suplemen atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi
bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan
kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan
sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi
garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan
yodium jangka panjang.
Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium di atas kebutuhan normal, selain
untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga untuk menghindari berkurangnya
kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami infeksi sering
dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan
sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan
radikal bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi.
1.
Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat
pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan
merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu
perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu
mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk
membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2.
Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan
tulang dan membentuk gigi. Pentingnya peranan mineral fosfor,
menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang
berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada
dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan
untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi,
untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kandungan fosfor dalam
makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam,
daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan
fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut
atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor
seperti disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk
penunjang perkembangan disaat pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor
bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-saat tidak mengandung,
karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika
intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu
penyebab penyakit tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi
apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
3.
Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt
memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4.
Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk
membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh
kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin.
5.
Magnesium / Mg
Merupakan unsur penting dalam banyak
sstem enzim, khususnya yang terlibat dalam pembentukan energi. Garam Mg tidak
terserap baik dalam saluran cerna, hal ini menjelaskan kegunaan MgSO4 sebagai
laksatif osmotik. MgSO4 dianjurkan untuk pengobatan darurat aritmia serius.
Dosis lazim 8 mmol Mg selama 10-15 menit. MgSO4 menunjukkan peran besar dalam
eklampsia untuk mencegah kejang berulang, diawali dengan pemberian iv 4 g (16
mmol) dalam 20 menit, disusul dengan iv 1 g tiap jam.
6.
Mangan / Mangan / Mn
Mangan berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7. Tembaga
/ Cuprum / Cu
Tembaga
pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
8. Kalsium
/ Calcium / Ca
Kalsium
atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
Fungsi Utama
adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium juga berperan dalam tekanan darah
& sistem hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama
hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan hormonal dapat mempenaruhi
suasana emosi.
Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase
pertumbuhan, untuk membangun
sistem tulang yang kuat. Juga
masa Menopause, untuk mempertahankan
kekuatan tulang & mencegah risiko Osteoporosis.
9. Kalium
/ K
Kalium
kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama dg
Natrium, Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan
metabolisme tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam sel,
menjaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sbg katalis
karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, mengirim
Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim.
Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress
fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa
cukup diperoleh dari makanan.
10. Zincum
/ Zinc / Seng / Zn
Seng oleh
tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu
zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan
aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
Seng adalah trace mineral yg
berperan sbg Co-factor untuk
berbagai enzim penting di dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan,
pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman, usaha menghambat virus, mengurangi
resiko terjadi Kanker, menjaga sintesa protein & pertumbuhan sel,
mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan.
Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala
mudahnya kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan
bau, serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd
usia lanjut / stress, penyerapan Zn
oleh tubuh akan terganggu.
Bentuk sediaan : Surbex Z kaptab,
Zegase tablet Ss, Zegavit Kaptab, Zevit-C
11. Sulfur
atau Belerang
Zat ini
memiliki andil dalam membentuk protein di dalam tubuh.
12. Natrium
/ Na
Natrium
adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh
dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour
/ F
Flour
berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi. Dianjurkan anak tidak perlu menggunakan fluoride sampai
usia 6 bulan.
Natrium Florida :
·
Indikasi : pencegahan karies gigi
·
Efek samping : kadang terdapat bercak
putih pada gigi
·
Tablet harus diisap dan diberikan pada
malam hari
·
Bentuk sediaan : fluor tablet 1 mg,
Vinaflour tab 1 mg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar