Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 03 Mei 2013

Anemia, Vitamin Dan Mineral



A.    ANEMIA

1.      Definisi
Anemia merupakan suatu kondisi dimana sel darah merah tidak mampu untuk menyediakan oksigen yang cukup untuk tubuh karena adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin/Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya biasa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B 12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Anemia defisiensi besi adalah suatu pengurangan butir-butir darah merah di dalam darah darah yang disebabkan oleh terlalu sedikitnya zat besi. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
2.      Jenis-jenis Anemia

a.       Anemia defisiensi besi
Merupakan jenis anemia terbanyak, yang disebabkan karena kekurangan zat besi dalam tubuh. Untuk menghasilkan sel-sel darah yang sehat, tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah yang mencukupi. Wanita yang mengalami haid banyak dan individu dengan gangguan pencernaan, misalnya tukak/ kanker kolon beresiko mengalami anemia jenis ini.
b.      Anemia aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa. Disebabkan karena menurunnya kemampuan susmsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah (eritrosit,leukosit, dan trombosit). Anemia aplastik dianggap sebgai penyakit autoimun. Faktor-faktor yang berperan terhadap timbulnya anemia ini antara lain: kemoterapi, terapi radiasi, toksin yang terdapt di lingkungan.
c.       Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik, sel darah merah lebih cepat rusak sebelum sum-sum tulang memproduksi sel-sel darah merah yang baru. Beberapa faktor pemicu, seperti penyakit darah tertentu (menyebabkan peningkatan destruksi sel darah merah), penyakit autoimun, atau obat-obatan.
d.      Anemia sel sabit
Anemia ini disebabkan karena kelainan hemoglobin sehingga mengakibatkan sel-sel darah merah berbentuk menyerupai bulan sabit. Sel-sel sabit ini hancur lebih cepat sehingga mengakibatkan jumlah sel-sel darah mera berkurang. Anemia ini merupakan kelainan yang bersifat herediter(keturunan).

3.      Gejala Umum Anemia 
Berbagai macam gejala yang dapat ditimbulkan akibat anemia antara lain:
a.       Lemah
b.      Letih/lelah
c.       Gangguan pencernaan
d.      Penurunan nafsu makan
e.       Palpitasi
f.       Dispnea/sulit bernafas
g.      Pusing/ kepala ringan
h.      Pembengkakan (perifer)
i.        Edema anasarka (akumulasi cairan umum di rongga peritoneum dan thoraks)
j.        Gagal jantung kongestif (pada kasus-kasus berat)

4.      Obat-obat Anemia
Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :
a.       Tablet Besi ( Fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Indikasi: Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi fe.
Efek samping : Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi  dengan mengurangi  dosis atau dengan cara ini diabsorpsi  dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Dosis : Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal.
yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
  • Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
  • Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan.
  • Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
  • Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang
b.       Asam Folat
Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
Indikasi : Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia  pernisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup. Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi  asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan kuat  antara defisiensi  asam folat pada ibu dengan insisens defek  neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari. Suplementasi asam folat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
Dosis : Digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau SK. Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi  folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih.
Contoh sediaan besi dan asam folat
a.       Ferro Folat tablet SS 200 mg+0,25 mg
b.      Tablet tambah darah, Tablet SS 200 mg+0,25 mg
c.       Ferrum Hausmann (Darya Varya) drop 50 mg/ml, sirup
d.      Iberet Folic (Abbot Indonesia) Tablet SS















B.     VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,  yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
1.      Vitamin A
Vitamin A yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Defisiensi vitamin A dihubungkan dengan kerusakan pada mata (xeroftalmia) dan kerentanan infeksi. Wanita hamil dianjurkan untuk tidak menggunakan vitamin A karena ada bukti bahwa vitamin A teratogenik.
Bentuk sediaan :
·         Vit A tunggal :Vitamin A generik (injeksi) 40.000 iu, 50.000 iu, 100.000 iu, dan 300.000 iu
·         Vit A dan D : Minyak Ikan, Levertran, Scott Emulsion
·         Vit A, C dan D untuk anak : AD-Plex, Adelysin

2.      Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).

Kelompok vitamin B terdiri dari:
1)      Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Perhatian : dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman bagi ibu menyusui.
Dosis :  
·         Defisiensi kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral,
·         Defisiensi kronik berat: 200-300 mg per hari per oral,
·         Koma/delirium akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30 menit.
Sediaan : tablet tiamin hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi intramuscular potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena potensi tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).
2)      Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan. Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Dosis :
·         Terapi defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.
·         Pencegahan defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari.
Sediaan : tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks
3)      Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
4)       Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
5)      Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Indikasi : defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.
Dosis :
·         Defisiensi vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari
·         Neuropati akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi
·         Anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis terbagi
·         Sindrom premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan :  piridoksin (generik) tablet 10 mg, 25 mg, 50 mg
                    Liconam (berlico) tablet 10 mg, 25 mg
Efek Samping : neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)
6)      Vitamin B8 (Biotin)
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
7)      Vitamin B9 (Folasin, Asam Folat, Asam Pteroilglutamat)
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
8)      Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
Indikasi : anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Dosis :
·         Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
·         Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan : tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg

3.      Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Dosis : profilaktik 25-75 mg tiap hari, terapetik tidak kurang dari 250 mg tiap hari.
Sediaan  :
·         Asam askorbat (generik) tablet 10 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg, 500 mg.
·         Redoxon
·         Vicee
·         Vitacimin

4.      Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin, biasanya dalam kekuatan dari 50 IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul, tablet, dan cairan. Batas atas (UL) untuk vitamin D telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per hari karena toksisitas yang dapat terjadi ketika diambil dalam dosis yang lebih tinggi.
5.      Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
6.      Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Jenis obat
1.      Menadiol Natrium Fosfat
Indikasi : defisiensi Vit K
Peringatan : defisiensi G6DP dan defisiensi Vitamin E (risiko hemolisis)
Kontraindikasi : neonatus, bayi dan hamil TM III
Sediaan: Menadiol Fosfat (Generik) tab 100 mg, cairan inj 1m mg/m
Kategori : X
2.      Fitomenadion (Vitamin K1)
Sediaan : Phytomenadion tab Sg 10 mg, 25 mg, untuk dikunyah atau dibiarkan larut dalam mulut, inj 10 mg/ml. ( kategori C)

















C.    MINERAL
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan bahwa antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dengan besi dan seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan pengikisan pada protein pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain:
1.      Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
2.      Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
3.      Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).

 Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh. Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium jangka panjang.
 Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga untuk menghindari berkurangnya kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami infeksi sering dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan radikal bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi.
1.      Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2.      Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
3.      Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4.      Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5.      Magnesium / Mg
Merupakan unsur penting dalam banyak sstem enzim, khususnya yang terlibat dalam pembentukan energi. Garam Mg tidak terserap baik dalam saluran cerna, hal ini menjelaskan kegunaan MgSO4 sebagai laksatif osmotik. MgSO4 dianjurkan untuk pengobatan darurat aritmia serius. Dosis lazim 8 mmol Mg selama 10-15 menit. MgSO4 menunjukkan peran besar dalam eklampsia untuk mencegah kejang berulang, diawali dengan pemberian iv 4 g (16 mmol) dalam 20 menit, disusul dengan iv 1 g tiap jam.
6.      Mangan / Mangan / Mn
Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7.      Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
8.      Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
Fungsi Utama adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium juga berperan dalam tekanan darah & sistem hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan hormonal dapat mempenaruhi suasana emosi.
Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase pertumbuhan, untuk membangun sistem tulang yang kuat. Juga masa Menopause, untuk mempertahankan kekuatan tulang & mencegah risiko Osteoporosis.
9.      Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama dg Natrium, Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam sel, menjaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sbg katalis karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, mengirim Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim.
Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan.
10.  Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
Seng adalah trace mineral yg berperan sbg Co-factor untuk berbagai enzim penting di dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan, pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman, usaha menghambat virus, mengurangi resiko terjadi Kanker, menjaga sintesa protein & pertumbuhan sel, mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan.
Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau, serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress, penyerapan Zn oleh tubuh akan terganggu.
Bentuk sediaan : Surbex Z kaptab, Zegase tablet Ss, Zegavit Kaptab, Zevit-C
11.   Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protein di dalam tubuh.
12.  Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13.  Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi. Dianjurkan anak tidak perlu menggunakan fluoride sampai usia 6 bulan.
Natrium Florida :
·         Indikasi : pencegahan karies gigi
·         Efek samping : kadang terdapat bercak putih pada gigi
·         Tablet harus diisap dan diberikan pada malam hari
·         Bentuk sediaan : fluor tablet 1 mg, Vinaflour tab 1 mg.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar