Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 09 April 2013

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI INFEKSI MENULAR SEKSUAL


MAKALAH
KESEHATAN REPRODUKSI
INFEKSI MENULAR SEKSUAL

KATA  PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat, hidayat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi yang membahas Infeksi Menular Seksual.
            Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami banyak kendala.Namun berkat kerjasama dari kelompok kami, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, meskipun demikian kami berkeyakinan bahwa diantara yang buruk/ kurang, tentu ada sekelumit kecil yang berguna, maka dengan kerendahan hati, kami memberanikan diri menyajikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga diharap tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai.
Amin.







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL .....................................................................................................       i
KATA PENGANTAR...................................................................................................        ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................                        iii
ISI
A.    Pengertian IMS.................................................................................................
B.     Jenis-jenis IMS.................................................................................................
1.      Gonore
2.      Sifilis
3.      Herpes genetalia
4.      Trikomonas vaginal
5.      Klamidia
6.      Condiluma akuminata
7.      Candidiasis
8.      Kutu pubis
9.      Hepatitis B
10.  AIDS
C.     Pencegahan IMS yang salah..............................................................................
D.    Penanganan timbulnya gejala IMS....................................................................
E.     Peran tenaga kesehatan
PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................      12



INFEKSI MENULAR SEKSUAL                                    
A.    PENGERTIAN

IMS (infeksi menular seksual) adalah golongan penyakit menular atau penyakit infeksi yang di tularkan terutama dengan cara hubungan seksual melaui penis, vagina, anal,dan oral. Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu melalui transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV, saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba, tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja atau tidak sengaja, menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril, penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat). Bisa juga di tularkan pada bayi saat ibu hamil, melahirkan ataupun menyusui.
IMS ini dapat disebabkan  oleh adanya suatu  virus, bakteri atau parasit jamur.  Ims jika tidak di tangani secara cepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya atau fatal. Efek sampingnya yaitu dapat berupa kemandulan pada pria maupun wanita yang di sebabkan oleh penyebaran infeksi pada alat kelamin bagian dalam, seperti Gonore dan klamidia, menyebabkan kematian pada kasus seperti AIDS, Sifilis, dan Hepatitis, menyebabkan kanker dan penyebab penyakit yang selalu kambuh seperti herpes genetalis dan kondulima akuminata, selain itu juga pada ibu yang sedang hamil dan saat itu terkena IMS hal itu bisa menularkan pada bayi yang sedang di kandungnya, dan akan menyebabkan bayi tersebut  lahir cacat, lahir muda, atau bahkan  lahir mati.

Orang-orang yang beresiko tertular IMS yaitu orang-orang sebagai berikut:
1.      Setiap orang yang melakukan hubungan seksual dengan seorang (pria atau wanita) yang mengidap IMS tanpa menggunakan alat  pelindung seperti kondom, dapat tertular IMS. Resiko tertular IMS lebih besar bila seseorang sering-sering berganti pasangan seksual.
2.      Setiap orang yang mendapat transfusi darah tanpa prosedur pemeriksaan terhadap IMS, karena IMS dapat ditularkan melalui  transfusi darah, contohnya : Sifilis, Hepatitis
3.      Bayi yang di lahirkan oleh ibu yang mengidap IMS


Adapun gejala-gejala umum yang biasa  timbul pada penderita IMS:
1.      Keluarnya cairan yang tidak normal dari saluran kencing atau liang senggama (keputihan yang banyak, berbau amis, berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kehijauan)
2.      Rasa nyeri pada saat kencing atau saat berhubungan seksual.
4.      Rasa gatal pada alat kelamin atau sekitarnya.
5.      Lecet, atau luka kecil disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
6.      Perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning, hati membesar, pada Hepatitis B/C.
7.      Radang mata pada bayi.
Sebagian orang yakin bahwa IMS bukanlah merupakan penyakit yang serius, sebab IMS dapat dengan mudah di cegah dan disembuhkan dengan suntikan atau makan kapsul penisilin. Ini adalah keyakinan yang salah, sebab tidak semua IMS dapat di obati dan di cegah dengan cara ini. IMS yang disebabkan kuman bukan virus dapat disembuhkan, sedangkan yang disebabkan oleh virus akan lebih sulit disembuhkan. Untuk itu perlu adanya kesadaran untuk mencegah IMS, cara yang paling evektif adalah dengan  tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terkena IMS tanpa pengaman seperti kondom, pemeriksaan IMS secara dini dianjurkan bagi mereka yang pernah atau mempunyai perilaku seksual yang tidak aman, selain itu ada cara yang paling mudah yaitu dengan selalu menjaga kebersihan alat kelamin masing-masing.
IMS banyak jenisnya, yang termasuk infeksi menular seksual diantaranya Gonore (GO )/ kencing nanah, Sifilis (raja singa), Herpes Genitalis, Trikomonas Vaginalis/keputihan berbau busuk, Klamidia, Condulima Akuminata(jengger ayam), Candidiasis, Kutu Pubis, Hepatitis B, HIV/AIDS.
B.     JENIS-JENIS IMS

1.      GONORE (GO)/KENCING NANAH
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata(konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita,gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.

a.       Gejala
Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal dari rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
Sedangkan pada wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah pasangan seksualnya tertular.
Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam. Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum, yang menyebabkan nyeri pinggul atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar lubang vagina.
Wanita dan pria homoseksual yang  melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya.
Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore juga bisa  menyebabakn gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal), biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).
Bayi baru lahirpun  bisa terinfeksi oleh gonore yang di dapat  dari ibunya selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah.



b.      Komplikasi
·         Infeksi kadang menyebar melalui aliran darah ke sendi, dimana sendi menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas.
Infeksi melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis).
·         Bisa terjadi infeksi jantung (endokarditis).
·         Infeksi pembungkus hati (perihepatitis) bisa menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu.

c.       Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium. Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan.

d.      Pengobatan
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu. Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).

2.      SIFILIS (raja singa)
Yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh treponema pallidum.
Masa inkubasi penyakit ini adalah  2-6 minggu sesudah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual. Setelah itu beberapa tahun pertama dapat terjadi tanpa gejala. Gejalanya yang sering timbul  berupa infeksi kronis dan infeksi sistemik yang dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah tahap primer dimana ditandai dengan adanya luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri, tahap yang ke dua yaitu sekunder ditandai dengan adanya bercak merah di tubuh yang berlangsung lama, yang terakhir yaitu tahap tersier ditandai dengan kelainan saraf, jantung, pembuluh darah dan kulit.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
Akibat yang mungkin terjadi karena penyakit ini adalah dapat memnyebabkan kerusakan berat otot dan jantung, dan bayi lahir cacat dan keguguran serta lahir mati.

3.      HERPES GENETALIA
Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Masa inkubasinya 4-7 hari dimulai dengan rasa terbakar dan rasa kesemutan pada tempat virus masuk.
a.       Gejala dan tanda
Bintil berkelompok seperti anggur dan sangat nyeri pada kemaluan.
Lalu pecah meninggalkan luka yang kering lalu hilang, kemudian gejala kambuh lagi seperti di atas namun tidak nyeri. Penyakit ini hilang timbul dan menetap seumur hidup. Genital herpes biasanya menyebabkan sakit, benjolan pada kulit, mucous membranes (misalnya mulut atau bibir), atau alat kelamin. Lokasi ini tergantung pada tempat kontak dilakukan pada saat transmisi. Menyembuhkan luka-crust dengan pembentukan berkeropeng, yang menunjukan dari herpes. Banyak orang dengan penyakit ini  berulang merasa  sakit di daerah infeksi bahkan sebelum blisters atau ulcers dapat dilihat. Sakit ini disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada saraf yang mengarah ke daerah kulit yang terkena. Ini adalah tanda bahwa penyakit tersebut mulai aktif . Seseorang pada saat ini sangat beresiko  menular, meskipun kulit masih tampak normal.
b.      Akibat yang di timbulkan dari infeksi ini :
-             Nyeri berasal dari syaraf
-             Dapat menularkan pada bayi apabila bintik itu berair
-             Dapat menimbulkan infeksi berat, bayi lahir mati, cacat dan lahir muda
-             Memudahkan penularan HIV
-             Kanker leher rahim

4.      TRIKOMONAS VAGINAL
Trichomoniasis, kadang-kadang disebut sebagai “trich”, yang umum adalah penyebab vaginitis. Baik itu penularannya berasal dari hasil berbagi sumber air eksternal (bathub, handuk basah, dan lain sebagainya yang berasal dari air yang sama dan dipakai bergantian). Kumannya diidentifikasi berasal dari jenis protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis biasanya menginfeksi sistem genitourinary atau urogenital tract yang meliputi organ-organ reproduksi dan urinary (saluran kencing)  kasus yang paling umum adalah infeksi perkemihan dan dalam vagina perempuan, khususnya pada pria dan wanita yang tidak disunat. Pada pria yang tidak disunat infeksinya terjadi pada ujung penis.
a.       Gejala dan tanda
-      Cairan vagina encer,  warna kuning kehijauan, berbusa, bau busuk
-      Vulva agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa
b.      Akibat yang ditimbulkan dari infeksi ini:
-          Kulit sekitar vulva lecet
-          Pada kehamilan, bayi prematur
-          Mudah menularkan HIV
c.       Prevalensi dan pencegahan
Penggunaan kondom pada pria (mungkin) dapat membantu mencegah penyebaran trichomoniasis, walaupun penelitian yang benar-benar akurat belum pernah dilakukan. Hindari penggunaan handuk atau kain basah bergantian karena parasit ini dapat bertahan di tempat terbuka selama 45 menit.

5.      KLAMIDIA
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks. Klamidia juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran vagina. Bayi yang tertulari akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau mata (konjunktivitis). Klamidia adalah infeksi PMS (penyakit menular seksual) yang sangat umum. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kesuburan. Klamidia disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di selaput lendir dari alat kelamin. Hal ini dapat menyebabkan peradangan saluran kencing, dubur dan leher rahim. Ketika infeksi terjadi pada anus, biasanya kita  tidak merasakan gejala meskipun mungkin merasa tidak nyaman. Kadang-kadang ada lendir, iritasi, gatal dan nyeri. Infeksi Klamidia di tenggorokan juga mungkin tidak memberikan gejala apapun. Jika mata yang  terinfeksi,maka  bakteri dapat menyebabkan iritasi dan keluarnya cairan dari salah satu atau kedua mata.

a.       Gejala pada wanita

Kebanyakan klamidia tidak menimbulkan gejala atau gejalanya hanya samar-samar. Kondisi tanpa gejala in dapat berlangsung lama (bisa bertahun-tahun). Gejala yang mungkin mengindikasikan klamidia adalah:

·                     Debit cairan lebih dari biasanya
·                     Nyeri saat buang air kecil
·                     Perdarahan abnormal di antara dua periode menstruasi atau setelah berhubungan seks
·                     Nyeri saat berhubungan seks
·                     Nyeri perut.
Kemungkinan dan konsekuensi bagi perempuan :
Klamidia dapat naik ke saluran tuba sehingga menyebabkan penyakit radang panggul, yang dapat menyebar ke rongga perut. Penyakit radang panggul dapat menimbulkan demam dan sakit perut. Dengan pengobatan antibiotik yang cepat dan tepat serta istirahat di tempat tidur, kebanyakan radang panggul dapat benar-benar sembuh. Jika terlambat atau tidak diobati, radang panggul dapat menyebabkan luka di saluran tuba. Hal ini dapat menyumbat  tuba falopi dan menyebabkan kemandulan atau kehamilan ektopik.

b.      Gejala pada laki-laki

Pria yang terinfeksi klamidia seringkali mengeluarkan cairan seperti susu dari uretra. Jumlahnya tidak selalu banyak, biasanya setelah bangun pagi. Gejala lain adalah buang air kecil yang menyakitkan. Sekitar 1/4 pria yang terinfeksi tidak memiliki gejala infeksi klamidia.
Kemungkinan dan  konsekuensi bagi pria :
Infeksi klamidia pada pria juga dapat naik, meskipun kurang umum daripada pada wanita. Bakteri dapat mencapai vas deferens ke prostat dan epididimis. Hal ini dapat mengakibatkan epididimitis yang menyebabkan rasa sakit parah di skrotum dan akan merasakan pembengkakan pada skrotum, kadang-kadang menjalar ke pangkal paha. Buah zakar (testis) juga ikut membengkak dan nyeri. Peradangan ini bisa disertai dengan demam dan dapat memengaruhi kesuburan. Klamidia pada pria juga dapat menyebabkan peradangan sendi, yang dikenal sebagai artritis reaktif atau sindrom Reiter. Komplikasi ini jarang terjadi pada wanita.

c.       Diagnosis

Selain meminta sampel urin, dokter dapat menggunakan swab (batang dengan kapas bulat kecil seperti pembersih telinga) untuk mengambil sampel jaringan dari vagina (untuk perempuan) atau ujung penis (untuk pria). Sampel urin dan jaringan dari swab tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

d.      Pengobatan

Klamidia dapat diobati dengan antibiotik yang harus diminum dalam beberapa hari. sangat penting untuk mengambil dosis penuh antibiotik, bahkan meskipun gejala klamidia sudah hilang. Menghentikan pemberian antibiotik sebelum waktunya akan membuat bakteri resisten. Selama pengobatan, Anda harus berpantang seks atau menggunakan pelindung (kondom) sampai Anda maupun pasangan Anda menyelesaikan pengobatan.


6.      Condiloma Akuminata (jengger ayam)
Yaitu penyakit yang disebabkan oleh  virus Human papilloma.
Gejalanya adalah terdapat satu atau beberapa kutil sekitar daerah kemaluan, kutil (lesi) dapat membesar. Belum ada obat yang bisa memberantas HPV. Hanya kekebalan tubuh kita lah yang bisa melakukannya, namun kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda, jika memang bagus maka penyakit ini akan cepat bisa dihilangkan atau dilemahkan dari tubuh kita (bagi pengidap HIV/AIDS virus yang lemah ini bisa menjadi kuat kembali jika kekebalan tubuhnya sangat rendah). Displasia dan kutilnya dapat dicabut. Ada beberapa cara untuk melakukan ini: Ditembak dengan laser, membekukannya dengan nitrogen cair, memotongnya atau bedah. Akibat yang dapat ditimbulkan  dari penyakit ini adalah kanker mulut rahim.

7.      Candidiasis (jamur)
Penyebabnya adalah candida albicans yang umumnya terdapat di mulut, usus dan vagina. Gejalanya berupa keputihan yang menyerupai kejubdisertai lecet dan rasa gatal di daerah bibir kemaluan disertai bau khas. Candida juga dapat menyerang pria. Akibatnya dapat memudahkan infeksi HIV.

8.      Kutu pubis
Penyebabnya adalah kutu phthirus pubis
Gejalanya adalah rasa gatal terus-menerus, adanya ditemukan kutu di rambut ketiak dan kemaluan, tampak bercak biru di daerah gigitan kutu.

9.      Hepatitis B
Penyebabnya adalah virus hepatitis B. Masa inkubasi 1-6 bulan dan dalam masa akut tidak menimbulkan gejala kuning dan tanpa keluhan.
Gejala dapat berupa kuning pada mata dan kulit, hati membesar. Penyakit ini dapat menyebabkan kanker hati.

10.  AIDS
AIDS yaitu sekumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya fungsi sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang disebut dengan nama HIV, HIV hanya dapat hidup di dalam sel tubuh manusia.
HIV/AIDS perlu diwaspadai karena penyebarannya yang cepat.  Penyakit ini juga menyerang siapa saja, dan penderitanya tidak akan mengalami tanda gejala selama 5-10 tahun pertama, hal itulah yang memperparah keadaan seseorang, karena saat gejalanya sudah muncul, berarti seseorang itu telah menderita AIDS yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan belum ada vaksin untuk mencegah dan mengobati penyakit ini, hanya ada obat yang memperlambat jalannya penyakit ini. HIV bisa berada di dalam darah, cairan vagina, cairan sperma dan ASI.

Penyakit ini ditularkan melalui:
a.       hubungan seksual, baik melalui vagina, penis, anus, maupun mulut dengan pasangan yang mengidap HIV
b.      melalui transfusi darah yang mengandung virus HIV tanpa dilakukan skrining terlebih dahulu
c.       melalui jarum suntik, alat tusuk lain seperti pisau tatto, dan sikat gigiyang telah terkena darah pengidap HIV
d.      melalui ibu hamil kepada janinnya.
HIV/AIDS tidak dapat ditularkan melalui :
a.       jabat tangan, mengobrol, memeluk, mencium pipi.
b.      Batuk, bersin, air mata,keringat.
c.       Makan dan minum bersama.
d.      Pemakaian WC bersama
e.       Gigitan serangga dan binatang peloharaan.
f.       Berenang bersama.
Gejala penyakit AIDS:
a.     batuk berkepanjangan dan sesak nafas
b.    bercak merah kebiruan pada kulit
c.     berat badan menurun secara drastis
d.    pembesaran kelenjar tanpa sebab yang jelas
e.     diare lebih dari satu bulan
f.     sering demam dan keringan dingin tanpa sebab yang jelas
g.    bercak putih atau luka di mulut




C.     PENCEGAHAN IMS YANG SALAH

IMS tidak dapat di cegah dengan :
·         Meminum minuman beralkohol seperti bir dan lain-lain.
·         antibiotik seperti supertetra, penisilin dan lain-lain, sebelum atau sesudah berhubungan seks, tidak ada satu obat pun yang ampuh untuk membunuh semua jenis kuman IMS secara bersamaan (kita tidak tahu jenis IMS mana yang masuk ke tubuh kita). Semakin sering meminum obat-obatan secara sembarangan malah akan semakin menyulitkan penyembuhan IMS karena kumannya menjadi kebal terhadap obat.
·         Mendapatkan suntikan antibiotik secara teratur, pencegahan penyakit hanya dapat dilakukan oleh antibodi di dalam tubuh kita.
·         Memilih pasangan seks berdasarkan penampilan luar (misalnya, yang berkulit putih bersih) atau berdasarkan usia (misalnya, yang masih muda), anak kecil pun dapat terkena dan mengidap bibit IMS, karena penyakit tidak membeda-bedakan usia dan tidak pandang bulu.
·         Membersihkan/mencuci alat kelamin bagian luar (dengan cuka, air soda, alkohol, air jahe, dll) dan bagian dalam (dengan odol, betadine atau jamu) segera setelah berhubungan seks.

D.    PENANGANAN GEJALA IMS

Untuk dapat melakukan penanganan terhadap IMS pada diri sendiri kita terlebih dahulu harus mengenali tanda gejala IMS yang sudah di sebut di atas, setelah tanda dan gejala sudah di kenali segera lakukan penanganan dengan benar yaitu :
1.      Segera pergi ke dokter untuk diobati
a.       Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita (jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk memastikan IMS yang diderita.
b.       Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang diderita
c.        Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
2.      Ikuti saran dokter,  jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) ,  maka kuman penyebab IMS akan kebal terhadap obat-obatan.
3.      Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan IMS. Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks Anda.
4.      Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah).

E.     PERAN TENAGA KESEHATAN

Sebagai seorang tenaga medis bidan mempunyai peran penting untuk mencegah adanya infeksi ini kepada masyarakat terutama pada wanita di mana wanita adalah ruang lingkup seorang bidan, selain itu infeksi ini berhubungan dengan organ reproduksi sehingga bidan juga terlibat di dalamnya, meskipun bidan tdak berwenang untuk  mengobati secara kusus.
Namun, bidan bisa melakukan pencegahan dengan melakukan promosi kesehatan di daerah-daerah tentang arti pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi serta resiko yang akan di alami  jika terkena IMS yang sangat merugikan bahkan dapat menyebabkan kematian.  Menjaga perilaku agar tidak menyimpang dan dapat berhubungan seksual dengan aman. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat mengerti dan dapat lebih waspada. Bidan juga dapat memberi informasi tentang IMS ini pada ibu yang periksa kepada kita.





PENUTUP

Kesimpulan:
IMS merupakan penyakit seksual yang dirasa cukup membahayakan bahkan menimbulkan kematian, untuk itu perlu adanya suatu pencegahan yang benar dan tepat, menjaga kebersihan alat kelamin dapat menjadi salah satu cara, sehigga nantinya tidak menyebar dan menimbulkan suatu komplikasi. Semua orang dapat beresiko terkena infeksi ini. IMS ada banyak macamnya,pengobatan penyakit berbeda-beda karena penyebab IMS berasal dari berbagai sumber seperti virus, bakteri maupun jamur parasit. Sebagai seorang bidan kita mempunyai kewajiban untuk berperan dalam pengendalian penyebaran IMS ini.













DAFTAR PUSTAKA

Prof.dr.Ida Bagus Gede,Manuaba.Spog, Mengenali Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan.Jakarta 1999
BKKBN. IMS, Jakarta 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar